Sabtu, 27 April 2013

Selamat Datang di Dunia Quantum Teaching!

Bayangkanlah sejenak tempat Anda mengajar... Kelas, ruang kuliah, ruang olah raga... tempat murid-murid Anda belajar. Dengarkan dengungan para siswa yang tertarik dan memperhatikan Anda. perhatikan tangan teracung dengan antusias, tubuh-tubuh condong ke depan penuh rasa ingin tahu, dan gemuruh suka-ria perayaan. Rasakanlah keriangan berbagi wawasan dan kehangatan saling tukar perkataan yang menyemangati. Tataplah mata siswa-siswa Anda. Rasakan pengaruh yang Anda miliki dalam kehidupan mereka.

 Gambaran diatas mungkin sesuai dengan kelas Anda sekarang. Atau, mungkin, gambaran tersebut hanyalah sebentuk impian. Quantum Teaching menunjukkan cara untuk menjadi guru yang lebih baik. Quantum Teaching menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar Anda lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang Anda ajarkan.

Proses belajar/mengajar adalah fenomena yang kompleks. Segala ssuatunya, berarti setap kata, pikiran, tindakan, dan asosiasi, dan sampai sejauh mana Anda mengubah lingkungan, presentasi, dan rancangan pengajaran, sejauh itu pula proses belajar berlangsung (Lozanov, 1978).

Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar.

  • ASAS UTAMA
Quantum Teaching bersandar pada konsep: "Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka" . 
Begini maksudnya, konsep tersebut mengingatkan kita pentingnya memasuki dunia murid sebagai langkah pertama. Untuk mendapatkan hak mengajar, pertama-tama kita harus membangun jembatan autentik memasuki kehidupan murid. Sertifikat mengajar atau dokumen yang mengizinkan kita mengajar hanya berarti bahwa kita memiliki wewenang untuk mengajar. Hal ini tidak berarti bahwa kita mempunyai hak unuk mengajar. Mengajar adalah hak yang harus diraih, dan diberikan oleh siswa, bukan oleh Departemen Pendidikan. Belajar dari segala definisinya adalah kegiatan full contact. Dengan kata lain, belajar melibatkan semua aspek kepribadian manusia (pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh) di samping pengetahuan, sikap dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang. Dengan demikian, karena belajar berurusan dengan orang secara keseluruhan, hak untuk memudahkan belajar tersebut harus diberikan oleh pelajar dan diraih oleh guru.

Jadi, masuki dulu dunia mereka. Mengapa? Karena tindakan ini akan memberi kita izin untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Bagaimana caranya? Dengan mengaitkan apa yang kita ajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, kita dapat membawa mereka ke dalam dunia kita, dan memberi mereka pemahaman kita mengenai isi dunia itu.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar